Sesuai dengan persyaratan lomba, foto yg memperoleh Unggulan harus membuat penjelasan dari konsep foto.

Hitam putih seperti sebuah irama alam. Gelap terang siang-malam. Dua sisi yang bisa berlawanan, bisa saling berhubungan melalui sebuah gradasi...

Landscape dalam hitam putih bukanlah hal yang aneh, saat film warna belum digunakan, foto hitam-putih tentu banyak digunakan untuk mengabadikan keindahan alam. Tatkala digital merambah foto, hitam putih pun mendapat posisi yang tak kalah dengan foto warna. Karena sistem digital dengan mudah meng-convert foto warna jadi hitam-putih.

Untuk mengikuti tema lomba bulanan ini, saya ingin menampilkan hitam yang paling pekat hingga abu-abu yang paling terang. Dari beberapa foto yang saya ikutkan, belum pernah saya dapatkan hal ini. Sehingga diputuskan untuk membuat foto kolase. Yang paling gelap saya gunakan foto batu karang dari sebuah goa. Sedangkan foto bulan mewakili abu-abu terang. Diantara dua elemen ini saya baurkan beberapa irama hitam putih. Kesan pemandangan saat saya sekolah dasar selalu digambarkan dengan gunung dan pohon. Sedangkan setelah bisa moto saya suka sekali dengan kabut yang dapat memberi kesan tertentu. Untuk aksen saya gunakan burung bangau karena mudah difoto dan bentuknya indah dan besar.

Semua materi foto diconvert dengan channel mixer, dengan angka Red : 40/Green :40/ Blue : 20. Untuk mendapat kontras yang cukup gunakan level dan curve. Lakukan seleksi sesuai dengan elemen yang diperlukan. Seleksi dengan lasso tool tidak harus presisi, karena gambar yang tidak diperlukan dapat disembunyikan atau ditunjukkan kembali bila perlu dengan menggunakan masking. Saat kanvas kosong, yang pertama saya masukkan untuk layout adalah air terjun. Disusul dengan foto gunung, bulan, pohon, goa dan terakhir adalah burung bangau.

Setelah kolose terbentuk, lakukan flatten image dan kembali saya lakukan level dan curves. Masing-masing menggunakan pipet untuk mencari nada warna yang paling gelap, menengah dan terang.

Semoga penjelasan dapat dimengerti dan berguna.